Umar bin Abi Salamah berkata:
Saya masih kecil saat berada dalam asuhan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Ketika makan, tangan saya beredar ke mana-mana di piring.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berkata kepada saya: Nak, bacalah Bismillah. Makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah yang ada di hadapanmu.
Setelah itu, aku makan dengan adab seperti itu. (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits tersebut di atas memberikan banyak pelajaran. Di antaranya adab makan. Juga cara menegur anak di majlis makan. Tetapi tulisan ini tidak membahas keduanya. Tulisan ini hanya membahas bacaan Bismillah sebelum makan.
Membaca Bismillah sebelum makan diperintahkan langsung oleh Rasulullah. Begitu pentingnya. Hingga beliau menyampaikan banyak keistimewaan Bismillah sebelum makan.
Contohnya hadits berikut ini,
“Jika seseorang masuk ke rumahnya kemudian menyebut nama Allah ketika masuk dan ketika makan, syetan berkata (kepada teman-temannya): Tidak ada tempat menginap bagi kalian dan tidak ada makan di sini.
Dan jika masuk tanpa menyebut nama Allah ketika masuk, syetan berkata (kepada teman-temannya): Kalian bisa mendapatkan penginapan.
Dan jika tidak menyebut nama Allah ketika makan, syetan berkata: Kalian mendapatkan penginapan dan makanan. (HR. Muslim, Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah)
Bahkan saat lupa membaca Bismillah di awal makannya, diperintahkan untuk tetap membaca Bismillah,
Dari Umayyah bin Makhsya Al Khuza’i berkata: Nabi shallallahu alaihi wasallam melihat seseorang makan dan tidak membaca Bismillah. Hingga saat hanya tersisa satu suap saja dari makanannya, dia mau menyuapkannya dalam mulutnya dan berkata: Bismillah Awwalahu wa Akhirahu (Bismillah di awalnya dan di akhirnya). Nabi tertawa dan berkata: Demi Alah, syetan terus makan bersamamu. Hingga kamu membaca Bismillah, dia memuntahkan semua yang ada di dalam perutnya.
Dalam riwayat lain: Hingga kamu membaca Bismillah, syetan sengaja memuntahkan yang ada dalam perutnya. (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Nasa’i)
Kedua hadits di atas menyebut keikutsertaan syetan dalam aktifitas makan kita. Masuknya syetan dalam kehidupan kita jelas merupakan sebuah bahaya besar. Bahaya bagi agama kita, bahkan bagi fisik kita.
Bahaya bagi agama, karena memang bapak moyang syetan; Iblis telah bersumpah akan mendatangi dari manapun arahnya untuk menyesatkan anak cucu Adam.
Jika kita gabungkan hal ini dengan ayat berikut akan lebih dalam,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (Qs. Al Baqarah: 168)
Dalam ayat ini digabungkan antara makanan yang halal dan baik dengan strategi syetan dalam menyesatkan manusia.
Syetan ingin mendorong manusia untuk mengambil yang haram dan makanan yang tidak bergizi. Akhirnya, manusia lebih menikmati makanan haram dan tidak berkualitas di bandingkan yang halal dan baik.
Itulah mengapa DR. Jameel al Qudsy, dokter peneliti ilmu nutrisi keseimbangan dalam Al Quran menyampaikan bahwa syetan ada di balik setiap makanan yang merusak; makanan dengan pengawet, pewarna dan apapun yang merusak kesehatan.
Hari ini, semakin kita ikuti perkembangan makanan dan minuman yang beredar, terasa semakin sesak dada kita. Makanan dan minuman beracun berorientasi keuntungan bisnis belaka bertebaran di mana-mana. Moral produsen telah dirusak oleh syetan. Mereka tak lagi punya hati.
Efeknya, makanan dan minuman berkualitas dan bergizi, menjadi sangat mahal. Tidak terjangkau oleh masyarakat biasa. Mereka harus menerima dengan rela, makanan dan minuman beracun itu, karena kocek mereka tidak cukup untuk membeli makanan dan minuman yang baik.
Dan di sinilah, dahsyatnya Bismillah…!! Mari kita ikuti kisah berikut ini:
Ath Thabari dalam kitab Tarikhnya, Ibnu Katsir dalam al Bidayah wan Nihayah, Ibnu Hajar dalam al Ishobah menyebutkan kisah Khalid bin Walid radhiallahu anhu saat memasuki kota Al Hira. Dia ditemui oleh Amr bin Abdul Masih bin Buqaila yang merupakan tokoh di masyarakatnya yang belum masuk Islam. Dia membawa kantong. Khalid membuka kantongnya dan ternyata berisi racun.
Khalid bertanya: Mengapa kamu membawa ini?
Amr menjawab: Aku khawatir kedatanganmu membawa dampak buruk bagi masyarakatku. Dan mati lebih baik bagiku, jika demikian.
Khalid berkata: Sesungguhnya setiap jiwa tidak akan mati hingga tiba ajalnya.
Kemudian Khalid membaca: Bismillah, sebaik-baik nama, Tuhan bumi dan Tuhan langit, yang tiada satupun penyakit yang bisa membahayakan, Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Khalid menelan racun tersebut. Dan tidak membahayakannya.
Melihat itu, Amr berkata: Demi Allah, wahai orang-orang Arab, kalian akan menguasai yang kalian inginkan selama ada orang seperti ini di antara kalian.
Hal ini bukan untuk dicoba. Karena Khalid menelan racun dengan penuh keyakinan yang sempurna. Dan hal itu dilakukannya di hapan musuh yang terlalu mengagungkan kekuatan materi. Khalid ingin menunjukkan kekuatan spiritual.
Sekali lagi bukan untuk dicoba. Tetapi untuk diambil pelajaran. Betapa Bismillah yang dibaca Khalid mampu meredam kekuatan racun yang siap membunuh.
Jadi, jangan lupa baca Bismillah sebelum makan ya… [ph]